
Amsal 24: 16 -Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.-
Saya menangkap sisi lain dari ayat tersebut, jatuh dalam ayat amsal tersebut bukan saya artikan sebgai kegagalan dalam hal biasa dibayangkan orang pada umumnya, seperti: kegagalan dalam usaha, kegagalan dalam studi, kegagalan dalam membina hubungan, kegagalan dalam pekerjaan, kegagalan dalam pelayanan, ataupun kegagalan dalam memimpin. Tapi ada hal kegagalan dimana anak Tuhan harus terus berjuang, yaitu menjaga "kekudusan".
Saya ini selalu mengendarai motor kemana-kemana. Beberapa hari yang lalu salah jalan karna kurangnya pengetahuan tentang peraturan lalu-lintas di daerah Tomang (memang tidak ada peraturan yang jelas di rambu-rambunya, dan biasanya saya lewat jalur tersebut dan tidak ada masalah), dan akhirnya saya diberhentikan polisi, yah sudah tahu dong ceritanya saya pasti minta ditilang saja daripada 'damai' yang malah buat saya tambah berdosa. habis ditilang saya melanjutkan perjalanan saya, saya sempat protes secara tidak langsung sama Tuhan bahwa saya ini tidak pernah melanggar aturan-aturan lalu-lintas seperti pada umumnya pengendara motor yang bisa ugal-ugalan, terobos lampu merah, ga pake helm, lampu ga pernah dinyalakan (siang/malam), naik trotoar, ga punya SIM, plat nomor motor ga jelas, dll. Tapi kok Tuhan izinkan saya ditilang dengan ketidaksengajaan saya untuk melanggar, mana mungkin saya ada niat melanggar karena saya melintasi polisi itu saat melanggar. Saya agak kesal, tapi Tuhan ingatkan untuk tetap setia. Padahal saya sempat protes mendingan saya suka melanggar aturan lalin saja karna sama saja toh tetap kena tilang-tilang juga, karena saya merasa tidak adil sepertinya mereka yang suka melanggar itu baik-baik saja dengan polisi, mungkin. Saya tahu saya jatuh karena kebodohan saya, tapi saya tetap putuskan untuk tetap setia dalam mengikuti aturan lalin, biar lampu lalin masih merah tapi jalan sepi dan orang di belakang sudah klakson-klakson saya tetap tunggu lampu hijau baru jalan, saya tetap tahan diri ketika yang lain naik trotoar saya tidak, saya tetap selalu menyalakan lampu, saya tetap pakai helm kemanapun walau jaraknya dekat, saya tetap mengendarai motor dengan sopan, cuma berani agak kencang saat jalan benar-benar lengang karena sudah malam harus segera pulang.
Mungkin kita pernah merasa malu dan ga layak lagi datang ke Tuhan lagi karena kita merasa jatuh terus dalam dosa-dosa yang sepertinya sulit kita taklukkan, seperti: rokok, alkohol, pornografi, perzinahan (dosa seksual), kata sia-sia (perkataan kotor), pikiran kotor, melanggar aturan-aturan dimanapun, suka marah-marah, suka gossip, narkoba, berkelahi, dll. Akan tetapi ayat Amsal 24:16 tadi itu mengatakan bahwa orang benar akan tetap bangkit walaupun ia sering terjatuh (tujuh kali jatuh dimaksudkan sudah banyak kali jatuh), dan kita adalah orang-orang yang dibenarkan Allah dalam Kristus Yesus, Dia mau kita tetap bangkit dan berjalan tegap ketika kita jatuh dalam dosa kita. Jangan kita malah tidak mau lagi datang ke Tuhan karena perasaan bersalah itu, jika seperti itu justru iblis yang akan senang. Tuhan mau kita tetap datang kepadanya dengan mengakui salah dan mencoba bangkit dan berjalan dengan tegap untuk melawan dosa tersebut. Dia tidak mau kita berlama-lama "menikmati" kejatuhan dalam dosa kita dengan perasaan bersalah seperti kerbau dalam kubangan. Jangan kita berpikir, "buat apa gua ke gereja lagi cari Tuhan gua ini kan udah ga layak, gua sering jatuh terus ke dalam dosa, buat apa gua tetap pertahankan buat bangkit lagi, toh sama aja hasilnua."
Saya sendiri sering merasa saya tidak layak datang kepada Tuhan karena dosa-dosa yang masih jatuh bangun saya hadapi, sampai dulu pernah saya tidak datang kepada Tuhan berhari-hari lamanya, dan hidup jadi terasa hampa dan aneh tanpa Tuhan. Jadi saat ini pola pikir saya sudah berubah saya akan langsung bangkit kepada Tuhan untuk meminta ampun kepada Tuhan ketika saya jatuh dalam dosa yang dimana saya harus terus berjuang melawannya, dan memohon Tuhan jangan meninggalkan saya, serta terus bertekad untuk berjalan terus bersama Tuhan.
So, kalau ada dari kita yang masih suka jatuh dengan dosa-dosanya yang dimana kita harus terus berjuang melawannya, tetap bangkit terus dan langsung datang pada Tuhan cari wajah-Nya untuk pengampunannya dan mohon kekuatannya untuk bisa berjalan terus dengan komitmen yang baru, jangan pergi dari Tuhan karena akan tambah buruk konsekuensinya. Tetap berjuang sobat! Tuhan tidak mau kita terjebak dengan keterpurukan perasaan bersalah kita dan terus berjuang sampai bisa berjalan dalam kekudusan dan tidak pernah jatuh lagi karena kuat kuasa dari Tuhan. Saya pun akan terus berjuang melawan diri sendiri yang rentan terhadap dosa, tapi jangan pakai kekuatan sendiri yah...
GBU!