Baru-baru ini kakak saya pulang kampung dengan istrinya, dan dia cerita pada saya bermacam-macam cerita di sana. Salah satunya adalah ketidaknyamanannya saat diantar dari airport oleh salah satu paman kami. Paman kami ini sering sekali membunyikan klakson dan marah-marah saat mengendarai mobil. Saya terkejut bahwasanya paman kami ini masih sama seperti dulu waktu kami masih kecil, perangainya masih belum berubah. Padahal umurnya sudah tidak muda lagi dan dia sudah pernah kena stroke ringan, dan itu membuat saya terheran-heran.
Dulu saya pikir bahwa orang yang sudah tua itu pasti bijaksana dengan bertambahnya uban di rambutnya, saya pikir mereka itu sabar-sabar dan pengertian. Ternyata saya salah total, usia tidak bisa menjadi tolak ukur kebijaksanaan dan kedewasaan seseorang karena saya juga sering lihat dan bertemu orang yang sudah tidak muda lagi masih suka respon dengan marah di jalan.
Mereka tidak berubah dari masa mudanya hingga masa tuanya tetap memelihara sifat-sifatnya yang negatif, inilah yang disebut orang bebal dalam Alkitab. Coba saja cari kata bebal di Alkitab khususnya kitab Amsal, banyak sekali ditemukan ayat tentang orang bebal. Salah satunya adalah "Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya." (Amsal 18 : 2).
Tentunya kita tidak ingin menjadi orang bebal yang susah diberitahu dan selalu membeberkan isi hatinya terus bukan?? Sebagai orang muda kita pun sudah harus belajar untuk tidak menjadi bebal, yaitu menjadi orang bijak dan berpengertian sehingga saat tuanya nanti kita benar-benar akan menjadikan orang lain merasa aman dan nyaman dekat kita karena kebijakan kita, dan tidak akan malu dengan umur. Jadiah bijak dengan belajar mengendalikan emosi, suka terhadap pengertian / nasihat, dan dekat dengan Tuhan.
GBUs..
Amsal 20:29
Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar