Rabu, 07 Maret 2012

words + action


Tadi siang saya ke mini market di lingkungan sekolah, saya melihat seorang ibu menasihati anaknya untuk tidak makan snack. "jangan makan chiki loh nanti dimarahin papa!", si ibu menasihati. Lucunya sewaktu si ibu nasihati anaknya dia juga sambil makan snack yang sama, saya melihatnya dengan geli karena anaknya acuh tak acuh. Mungkin anaknya berkata dalam hati, "mama ajah makan chiki masa suruh aku ga boleh makan!?" Akhirnya si mama memberitahu anaknya untuk tidak bilang ke papanya kalau di habis makan snack itu.

Itu adalah pemandangan yang menggelikan tapi itulah yang sering terjadi di sekitar kita bahkan secara tak sadar pun kita melakukan hal serperti itu. Menasihati atau memberitahukan orang lain, tapi kita sendiri tidak melakukan apa yang kita lakukan. Mungkin ada yang pemimpin yang suruh memarahi anak buahnya untuk tidak telat, tapi dia sendiri suka telat. Mungkin ada guru yang memarahi anak muridnya untuk melarang merokok, tapi gurunya sendiri suka merokok. Seorang penjual multivitamin menawarkan produknya, tapi dia sendiri tidak pernah mengkonsumsi produknya tersebut. Seorang teman menasehati temannya yang lain agar tidak berkata-kata yang kasar/kotor, tapi terkadang ia sendiri masih suka keceplosan berkata-kata yang sama. Jadi pada intinya perkataan kita terhadap sesama kita itu tidak ada kekuatan/kuasanya pada saat kita mengatakan hal tersebut kepada orang lain agar dia melakukannya bila kita sendiri tidak melakukan apa yang kita perkatakan.

Memang benar ACTION SPEAK LOUDER THAN WORDS, tapi alangkah indahnya bila kita selain memperkatakan (words) tapi juga melakukannya (action), maka akan lebih powerfull daripada hanya action saja.

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 7: 12)