
Seorang Indian Amerika sedang memberikan sebuah kesaksian tentang pencobaan. Ia berkata, "saudara-saudari, saya seolah-olah sedang memiliki dua ekor anjing yang terus berkelahi dalam pikiran saya. Yang seekor sangat baik, cantik, dan berbulu putih. Ia selalu melindungi kepentingan-kepentingan saya. Seekor lainnya sangat jahat, berbulu hitam dan selalu mencoba merusak banyak hal yang ingin saya bangun."
Salah seorang pendengarnya bertanya kepadanya, "Anjing manakah yang menang?"
Orang Indian itu menjawab dengan cepat, " Anjing yang pertama, karena terus-menerus diberi makan."
Pesan yang tersirat dari cerita ini mengatakan bahwa, "jika kita selalu memberi makan jiwa dan roh kita dengan berjalan di dalam roh, maka kita tidak akan memberi makan dan menuruti hawa nafsu."
diketik ulang dari buku "Setetes Embun bagi Jiwa #2, Timotius Adi Tan"