Rabu, 02 November 2011

Hargailah..


Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Kali ini ada hal baru yang ingin saya bagikan. saya teringat tentang makan makanan yang ditawarkan orang. Yesus pernah berkata, "Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu (Lukas 10:8). Apa sih maksud-Nya? Saya tahu mengenai prinsip menolak makanan yang ditawarkan itu akan menyakiti hati si penawar, akan tetapi sejak saya membaca tulisan artikel Ibu DR. Maqdalene Kawotjo dan mengikuti pemuridan di KTC (Kingdom Training Center) yang adalah badan pelayanan beliau, saya mendapatkan ayat tersebut yang dikatakan sendiri oleh Tuhan Yesus, dan mengerti apa maksud-Nya.

Mungkin saudara bertanya-tanya apa maksud-Nya, ini mengenai penginjilan. Hal kecil mengenai makan saja bisa menjadi batu sandungan karena kita hingga akhirnya Injil ditolak. Posisikan diri saudara sedang menjamu makan seorang tamu dengan makanan favorit atau menu andalan keluarga saudara, yaitu Ikan tim obat yang harganya bisa mahal di luar sana, tapi tamu saudara menolak makan ikan tersebut. Apa yang saudara rasakan?! Saudara mungkin jadi tidak enak hati dan mencoba mencari makanan lain, dan ini akan merepotkan saudara. Ternyata sebagai seorang anak Tuhan yang mempunyai kewajiban memberitakan Injil, hal makan dapat menjadi batu sandungan atau berkat. Bagaimana ketika kita mau mendekati seseorang untuk memberitakan Injil kepada, ketika orang tersebut mengajak kita ke rumahnya untuk dijamu makan malam, tap banyak menu yang tak bisa kita makan atau kita tidak suka, sehingga kita tidak makan dengan senang dan lahap, Injil bisa saja ditolak karena hal ini, karena perasaan tuan rumah yang sedikit kecewa dan jadi repot karena mencoba mengganti makanannya, padahal kita yang bertamu malah buat ia menjadi repot. Para misionaris pun harus mengalami hal ini ketika ia menginjili daerah-daerah pedalaman, ada yang harus makan babi panggang (ini mungkin masih bisa), makan ulat, makan serangga, makan daging busuk, makan belatung, makan jeroan binatang, bahkan ada yang bayi manusia yang adalah menu-menu kesukaan orang-orang tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya ia bisa masuk ke dalam suku tersebut dan Injil tidak ditolak hanya karena menolak makanan.

Jangan ngomong soal serem dan menggelikannya makanan yang harus dimakan misionaris, karena bagi kita untuk berhadapan dengan hal-hal tersebut sangat kecil kemungkinan. Ada yang tidak bisa atau tidak suka makan durian, jengkol, sayuran biasa, sayuran pahit, daging sapi, daging babi, ikan, ceker ayam, susu, pepaya, mentimun, masakan-masakan tertentu, dll. Iblis bisa memakai kelemahan-kelemahan kita tersebut supaya kita menjadi batu sandungan dan Injil sulit disampaikan hanya karena makanan. Karena ketika kita sedang makan dengan seseorang itu berarti kita sedang membangun relasi yang lebih dengan orang tersebut, seperti halnya kencan makan malam, makan siang bertemu dengan relasi bisnis, perjamuan pesta, dll, apalagi bagi orang timur. kita harus bisa mengalahkan diri kita sendiri supaya nama-Nya dipermuliakan bahkan untuk urusan sepele mengenai makanan.

Puji Tuhan sampai saat ini saya belum menemukan apa yang benar-benar saya tidak sukai, jadi ketika datang ke rumah orang, apapun yang ditawarkan saya akan memakannya dengan lahap, dan Tuhan sendiri yang akan menjaga kita kalaupun makanan itu misalnya tidak baik untuk kesehatan kita atau mungkin berbahaya, karena ini agar Injil-Nya diberitakan dan nama-Nya dipermuliakan dan kita pun diberkati. Hari ini saya harus datang ke rumah orang dengan seorang teman untuk urusan bisnis, rumahnya kecil terkesan berantakan dan dia pelihara anjing rumahan. Teman saya itu bertingkah geli karena anjing itu, sampai dia jadi sulit berbicara untuk presentasi, jadi saya yang menengahi anjing itu dan tuan rumah juga tidak enak hati dan marah-marah dengan anjingnya yang tidak tahu apa-apa. Puji Tuhan saya bisa menangani situasi itu karena saya bisa menerima kondisi rumah orang tersebut, dan tetap nyaman. Hal ini sama dengan cerita tentang makanan dari tuan rumah di atas tadi sehingga orang yang diceritakan bisnis bahkan Injil merasa nyaman untuk mendengarkannya.

Biarlah apa yang ditulis ini seperti pedang bermata dua yang tajam yang memberkati kita.
Tuhan beserta kita..
God Bless..