Ada cerita yang sudah lama ingin saya bagikan melalui tulisan, dan saya tidak tau kapan pembaca dapat membaca tulisan ini, tapi saya berdoa kiranya benar-benar bisa jadi berkat buat kita semua..
Saya mengenal seseorang yangbernama Pak James yang begitu takut akan Tuhan sehingga ia pun juga pastinya dekat dengan Tuhan seperti yang ada di Mazmur 23:14a yang berbunyi “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia”. Saya pernah bertanya pada Bapak James tentang bagaimana hubungan pribadinya dengan Tuhan. Dia selalu terbangun pagi pukul 5 pagi dan mengawalinya dengan saat teduh pribadi dan di malam hari sebelum tidur ia membiasakan diri untuk berdoa bersama istri dan kedua putrinya, ia pun jarang tidur sampai terlalu larut, gaya hidupnya pun terlihat cukup teratur dilihat dari pola makannya yang cukup sehat (^_^), dia juga seorang pelayan Tuhan di gerejanya, pernah menjadi majelis selama 2 periode, dan ia terkenal tidak pernah “macem2” di kantor Tetapi cerita yang akan saya sampaikan adalah flash back sebelum saya bertanya lebih dalam mengenai hubungan pribadinya dengan Bapa. Entah kenapa pengalamannya itu menggugah hati saya dan secara tak langsung menegur saya.
Pada saat BB (BlackBerry) sedang booming2nya di kantor Pak James, ia masih memakai HP communicator-nya dengan setia dan tidak terlalu memperdulikan trend yang ada di kantor. Lambat-laun orang-orang di kantor selalu mengolok-oloknya, bahkan atasan langsungnya sendiri juga sering mengolok-oloknya, ada yang mengejek bahwa HP communicator-nya itu seperti penghapus papan tulis, ada juga yang mengejek buat nimpukin anjing, ada juga lagi yang mengejek seperti kotak perhiasan. Semua orang tertawa-tawa dengan ejekan itu padanya, dan reaksinya juga ikut tertawa tapi tidak begitu peduli. SebenarnyaPak James bukannya tidak bisa membeli tapi dia hanya berpikir apa iya dia perlu BB itu, dan dia tidak mau terlalu terpengaruh teman-teman kantornya. Banyak yang memberi saran padanya bahwa sebaiknya dia ganti BB karena pekerjaannya yang mobile yang berhubungan dengan e-mail setiap hari.
MungkinPak James juga menggumulinya di hadapan Tuhan soal BB itu. Sampai suatu saat ia pun membeli BB yang paling sederhana (BB Gemini) karana ada promo kartu kredit salah satu bank yang ia miliki, sehingga lebih sedikit terjangkau. Entah bagaimana ia bisa dapat promo itu dapat langsung membelinya dua sekalian dengan isterinya. Orang-orang kantornya merasa senang akhinya ia terbujuk, “ kenapa BB Gemini, sekalian aja yang mahalan dikit”, keluh teman-teman kantor lainnya. Tapi ia menjawab dengan bijak; “yang penting sama aja fungsinya sama BB lain.”
Lalu suatu hari ia diwajibkan untuk ikut oleh kantor dalam acara yang dibuat oleh supplier. Di sana tanpa disangka-sangka ia menang dalam door price yang diselenggarakan oleh supplier tersebut, dan yang luar biasa ternyata dia menang BB Bold, padahal dia tidak mengharap-harapkannya bisa dapat BB Bold gratis.
Sesampai di kantor banyak orang kantor yang tidak menyangka dan cukup terkejut, mungkin juga sedikit iri. Pak James bisa mendapat BB Bold yang adalah sama dengan milik atasannya. Dan saya itu bukannlah kebetulan!
Kenapa saya bisa cerita tentang Pak James ini?! Karna saya satu kantor dengannya, tapi saya tidak ikut-ikutan mengolok-olok (ya iyahlah, saya aja tidak punya BB kok, hehe). Saya pun berespon dengan bangga kepada Pak James dengan berkata, “Anak-Nya diledekin sih, makanya Bapaknya kasi yang paling bagus” (waktu itu belum keluar BB onyx atau tourch), dan dia tersenyum yang berarti dia mengerti dan mengamini apa yag saya katakan. Saya yakin yang mengolok-olok itu gimanaa yah rasanya…hehe. Balik lagi ke atas sewaktu saya tanya-tanya tentang hubungan pribadinya dengan Tuhan, saya terakhir bertanya, “BB-nya banyak manfaat ga buat Bapak?”, “yah lebih enak buat buka-buka e-mail jadi ga harus selalu di komputer, lebih gampang juga”, jawab pak James dengan santai.
Saya yakin Tuhan bisa kasih apa saja ke anak-anak-Nya, karena Dia sendiri yang punya semuanya. Yang penting kita dekat denganNya, dan selalu memikirkan kehendak-Nya ketika mau ambil keputusan, dan menggumulkannya dalam doa kepada-Nya. Dia pasti bela! Dia tau apa kebutuhan kita. Saya yakin pak James seperti itu. Pengalaman pakJames itu membuat saya merenung bahwa saya seharusnya lebih dekat lagi pada Tuhan saya itu yang luar biasa, Yesus Kristus.